“Ayo masuk dulu, ada yang sudah menunggu di dalam. Kamu nggak kangen?” Ki Sarwo terkekeh sambil menepuk punggung Galih. Pria itu mengukir senyum pada bibirnya seraya mendahului Galih masuk ke dalam padepokan. Aji Satya langsung menyerbu ke arahnya begitu melihat Galih masuk melewati gerbang padepokan. “Papaaaaa!” “Wah, Aji sudah besar.” Ucapnya seraya menepuk puncak kepala Aji Satya, lalu tatapan matanya beralih ke arah Arsinta yang kini berdiri di sebelah paviliun. Wanita itu membetulkan letak selendang merah di atas kepalanya lalu membungkuk sejenak untuk memberikan salam pada Galih dari posisinya berdiri. Galih menjawabnya dengan anggukkan kepala. “Pa, ayo duduk di sana, Papa nggak mau nyapa Kakek Raksa?” Ki Raksa nampak sedang duduk bersila di atas tikar paviliun. Galih segera men