Ch-98 Gerbang Keabadian

1612 Kata

Melihat Galih berjalan pergi meninggalkannya, Nyai Ratih segera membuka suara. “Kamu akan meninggalkanku dalam keadaan seperti ini? Kamu tidak akan mengantarkanku kembali ke kediamanku!?” Teriaknya pada Galih Arteja. Galih tidak menjawab ucapan Nyai Ratih, pria itu terus berjalan untuk membantu rekannya yang lain. Galih yakin dia bisa menyelesaikan misi ini, pria itu terus berjalan untuk menemukan lokasi para rekannya di desa sebelah. Galih menjejakkan kaki kanannya di atas tanah, tubuh pria itu melesat naik ke atas. Dalam genggaman tangan kanannya ada sebuah bilah bambu. Telapak kaki pria itu mulai menjejak dari ranting dahan pohon di sekitarnya. Beberapa menit berikutnya dia sudah tiba di lokasi salah satu bawahannya. Mereka nampak kesulitan menangkap pelaku. Galih berjalan pelan m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN