Melihat taksi datang, Gea segera masuk ke dalam. “Mau diantar ke mana Neng?” Tanya supir taksi tersebut sambil melajukan kendaraannya perlahan. “Ke rumah sakit pusat kota, Pak.” Sahut Gea seraya menoleh ke arah Galih, pria itu sudah menghilang entah ke mana. Satu detik sebelumnya dia masih melihatnya mematung di tepi jalan seraya menatap tajam ke arahnya, dan begitu dia menoleh untuk menjawab pertanyaan supir taksi tersebut, pria itu sudah raib entah ke mana. “Dia pergi?” Gumam Gea dengan suara pelan. Gea tiba di rumah sakit, gadis itu segera membayar ongkos taksi lalu turun. Sekilas saat melemparkan pandangan matanya di seberang jalan rumah sakit Gea melihat Galih Arteja berdiri di sana. Hanya beberapa detik saja pria itu terlihat olehnya, hanya satu kedipan matanya Galih sudah perg