Benar seperti kata Arsinta, Aji dan Arsinta kini sudah akrab dalam waktu dekat. Arsinta yang tadinya terlihat tegas dan berprinsip di depan Galih, saat ini begitu lembut dalam pandangan matanya ketika melihat gadis belia itu bersama Aji, putranya. “Ibu, Aji akan kembali berlatih..” Aji melepaskan pelukannya dari Arsinta. “Hem.” Angguk Arsinta dengan seutas senyum. Wanita itu kembali berdiri lalu berjalan menuju ke arah Galih. Galih sejak tadi duduk pada anak tangga paviliun, pria itu mengawasinya dari kejauhan. Ki Sarwo sudah kembali membuka latihan di pelataran. Arsinta berdiri tegak di hadapan Galih, sengaja menghalangi pandangan pria itu dari para murid yang kini sedang berlatih di bawah pimpinan Ki Sarwo. Wajah Galih tetap saja datar, pria itu hanya mengangkat wajahnya menatap Arsi