Tiga hari kemudian ...
Setelah beberapa hari Shareen tinggal dengan Steve. Lama-lama Steve mulai berubah menunjukkan perhatian terhadapnya, saat ini Steve juga tidak lagi memasang raut dingin di hadapannya.
Shareen sedang duduk di atas ranjangnya, setelah ia baru saja selesai makan malam dengan Steve dan Kanaya tadi. Karena ini sudah malam, ia pun bermaksud untuk tidur.
Saat ia akan mematikan lampu kamarnya, tiba-tiba ponselnya bergetar. Ada sebuah pesan yang baru masuk.
“Siapa yang mengirim pesan?” gumam Shareen sambil menggeser layar ponselnya. Tiba-tiba matanya membulat sempurna, dan ia menutup mulutnya.
“Edward! Untuk apa dia mengirimi aku pesan seperti ini? Apa dia sudah gila?”
Ia terkejut saat membuka pesan yang ternyata dari Edward, pria yang bulan depan akan resmi menjadi man
