"Apa maksud mu dengan kembali ke rumah?" tanya Kanaya, dia segera melepaskan genggaman tangan Steve. Seperti yang sudah-sudah, kemarin Steve juga seolah mendekat. Tapi jika Kanaya mulai berharap, Steve justru menghancurkan harapan Kanaya dengan kemarahannya. Kanaya tidak mau itu terjadi lagi. Dia tidak mau membenci suaminya sendiri, padahal dia tahu suaminya begitu karena lupa ingatan. Tapi itu memang menyakitkan bagi Kanaya. "Naya, apa kamu sangat marah? Aku datang ke sini untuk meminta maaf padamu." "Meminta maaf? Memangnya kamu merasa memiliki salah?" Kanaya mengalihkan pandangan, kemudian dia berdiri. Tapi Steve ikut berdiri lalu mendorong pelan tubuh Kanaya hingga terjatuh ke sofa dalam posisi berbaring. "Kamu mau apa?" tanya Kanaya sambil merapikan bajunya yang tersingkap.