"Izinkan aku tetap memelukmu seperti ini, boleh, 'kan?" "Apa kamu yakin kepalamu baik-baik saja saat memelukku?" "Ya, aku tidak merasa sakit. Tapi sewaktu kamu menatapku dingin, membuat panggilan yang terlalu formal, aku malah merasa sakit." "Kenapa bisa begitu?" "Tidak tahu, yang jelas aku hanya tidak suka melihatnya. Aku ingin kamu tetap menjadi Kanaya yang biasanya, walau aku belum ingat, bagaimana sikapku dulu terhadapmu." Kanaya tersenyum kala teringat ucapan Steve padanya siang tadi. Malam itu Kanaya tidak dapat tidur terbayang-bayang perubahan Steve yang sangat amat mencengangkan. "Mommy, apa Jeje boleh masuk?" Kanaya sontak bangun ketika mendengar suara Jeje mengetuk pintu kamarnya. "Ya, sayang. Sebentar ya, Mommy buka pintunya." "Iya Mommy." Kanaya merapikan ra