Marcelo merasa calon tunangannya sudah keterlaluan. Dia tak mau kalau sampai gadis yang dicintainya itu terjebak oleh obsesinya sendiri. Apalagi setelah dia mengetahui alasan Nadhira melakukan tindakan itu. Marcelo merasa simpati dan ingin berada di samping gadis itu, meyakinkan dia, bahwa tak semua pria sama seperti orang yang pernah menyakiti hatinya. "Apa yang kamu tau, Cel?" Dari tatapan mata Nadhira, Marcelo tau, bahwa gadis itu tak suka dengan ucapannya. "Jawab aku, Cel. Apa yang kamu tau?" "Semuanya, Nad. Tentang orang yang bikin kamu ngerasa anti dengan pria yang sudah berumah tangga. Lebih tepatnya, kamu mendekati suami orang untuk suatu tujuan. Iya, kan? Tapi sadar, Nad. Pria nggak semuanya b******k. Apalagi pria yang sedang kamu dekati, dia sayang sama istrinya. kamu tega