“Astaga. Kepalaku sakit sekali, ini ...” Shareen menatap samar ruangan yang saat ini ia tinggali. Ia terkejut ketika mendengar suara tetesan air yang berasal dari infusan yang ada di sebelahnya. “Tanganku, kenapa aku bisa di infus?” gumamnya sambil perlahan berusaha bangun dari tidurnya. Ia terkejut lagi, ketika melihat seorang wanita muda yang tertidur sambil menangkupkan wajahnya ke atas ranjang tempat tidurnya. “Dia, siapa?” ucap Shareen pelan. Ia mengusap rambut wanita itu yang tidak lain adalah Kanaya. “Mama,” decak Steve terbangun. “Steve?” Shareen tidak menyangka kalau saat ini putra satu-satunya itu ada di hadapannya. “Anda sudah bangun,” ucap Steve dingin. Shareen berkaca-kaca, ia mengusap lagi puncak kepala wanita yang masih tertidur di sebelahnya. “Dia adalah ...” ucap S