Suara tawa renyah pria berkebangsaan china itu terdengar amat merdu di telinga Rose. Chen adalah pria pertama yang berhasil menarik perhatian perempuan kelahiran Sumatera blasteran Eropa itu. Hari itu hujan turun dengan deras, membuat udara kian menusuk kulit putih s**u Rose yang tak tertutup oleh helai kain sebab dia mengenakan baju tanpa lengan. MAta Chen tertuju pada bibir Rose yang pucat karena kedinginan. Ia pun segera membuka jaketnya, kemudian memakaikannya pada Rose. "Kenapa di saat cuaca dingin, kau malah tidak memakai jaket?" Rose tercengir. "Aku memakainya, tapi tadi sebelum kau datang, ada seorang anak yang terlihat menggigil kedinginan. Jadi, kuberikan saja jaketku padanya, Chen." Pria bemata sipit itu tersenyum. "Jaket yang mana yang kau berikan untuknya?" "Hem, jaket