Setelah beberapa kali percobaan, akhirnya nafas dan detak jantung Audri kembali. “Uhuk! Uhuk!” Gadis itu terbatuk, mengeluarkan banyak sekali air dari mulut dan hidungnya. Aslan segera memiringkan tubuh Audri agar air kolam tidak kembali masuk ke tenggorokannya. Setelah batuknya berhenti, Aslan segera membawa Audri ke dalam dekapannya. Tak memedulikan baju Audri yang basah. Ia hanya ingin merasakan tubuh mungil itu perlahan-lahan menghangat. Audri mendesah pelan. “Om anget, enak,” lirihnya lemah. Aslan tersenyum tipis, semakin mengeratkan pelukan. Tubuh besarnya seolah menyelimuti seluruh tubuh Audri. Menyalurkan kehangatan dari balik pakaiannya, menembus pakaian Audri yang basah. Arkan mendengus pelan menatap pemandangan itu. Perasaan kesal memenuhi hatinya begitu saja. Ia berdiri d