Author's POV Sudah berkali-kali Karina menghubungi Fariq, tapi panggilannya tidak terjawab. Wanita itu tampak panik sambil memperhatikan seluruh penjuru mall di lantai dasar. Entah berapa kali saja wanita itu menatap pintu masuk. Harusnya dia tidak setakut itu. Kenapa juga harus takut, toh Fariq hanya miliknya dan yang dikandung Embun juga bukan anak Fariq. Tapi entah kenapa hatinya tidak tenang. Ia takut semua orang yang pernah dihasutnya akan tahu kalau ternyata Embun pun bisa mengandung. Bahkan lebih lancar dari dirinya. Karina duduk di bangku kayu dekat kaunter handphone. Tatapannya bergantian antara ponsel dan pintu kaca yang di lalui para pengunjung. Sementara Embun dan Yani baru saja keluar dari sebuah toko sepatu. Yani sedang membelikan sepatu sekolah untuk anak bungsunya. Kebet