Author's POV "Hamil?" Pak Darmawan mengeryitkan dahi sambil lebih mendekatkan tubuhnya pada sang putra, bertanya untuk memastikan bahwa apa yang didengarnya tidak salah. Apalagi suara Andrean tenggelam oleh musik yang berdentum keras. Andrean yang sudah terlanjur bicara menjawab dengan anggukan kepala. Harusnya ia bisa menahan diri untuk tidak memberitahu siapa pun terlebih dulu. Biarkan mereka tahu ketika kandungan istrinya sudah membesar. Sepertinya Bu Salwa tidak mendengar ucapan anak tirinya. Wanita itu tengah memandang panggung dan menikmati lantunan lagu nostalgia yang dibawakan oleh seorang penyanyi perempuan. Dan Hendriko sendiri tengah menyibukkan diri dengan ponselnya ketimbang peduli dengan suasana dinner malam itu. Mereka berdua tidak mendengarkan ucapan Andrean baru saja.