Acara demi acara di pertunangan cukup lancar. Ini impian Miranda sejak lama, tapi jika ingat tentang kesepakatan mereka, kebahagiaan malam itu seolah palsu. Semuanya sudah terlanjur, untuk mundur hanya akan membuat kekacauan. Terserah apa kata nanti saja. Para tamu undangan bergantian mengambil menu hidangan yang ada di tenda terpisah. Berbagai masakan, kue, buah, dan minuman ada di sana. Setelah mengambil makanan mereka duduk makan dan saling berbincang-bincang. Malam pertunangan itu seperti ajang reuni bagi sebagian para tamu undangan. "Aku baru tahu kalau istrimu itu mantannya Pak Fariq," ucap lirih Rusdy yang berdiri di sebelah Andrean. Ketika mereka sedang mengambil makanan. Andrean menoleh tanpa menjawab. Rusdy tersenyum sinis. "Percuma tampan, gagah, membujang lama tapi dapat ba