Part 29 Perempuan Kesepian 1

1015 Kata

Embun's POV Percayalah, tak mudah bagi seorang ibu merelakan anaknya menikahi perempuan yang jelas-jelas tidak bisa memberikan keturunan. Terlebih Hendriko adalah anak satu-satunya. Pasti Bu Salwa mulai bimbang setelah tahu tentang diriku yang sebenarnya. Hening menjadi jeda pembicaraan kami cukup lama, hingga aku berinisiatif untuk menyapanya kembali. "Bu," panggilku. "Ya, besok malam Ibu tunggu jam tujuh untuk makan malam bersama kami. Jangan lupa, Assalamu'alaikum." "Wa'alaikumsalam." Panggilan di akhiri. Aku termenung menatap langit-langit kamar. Gemuruh di dadaku seperti gerimis di luar yang telah berubah menjadi hujan. Sebenarnya banyak yang hendak kubahas dengan Bu Salwa di telepon tadi. Tapi beliau keburu menyudahi pembicaraan. Dengan sikapnya yang tergesa-gesa mengakhiri pemb

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN