Part 30 Perempuan Kesepian 2

958 Kata

Setelah itu aku, Yani, dan seorang lagi teman kami langsung pulang. Jam dua siang itu mendung kelabu sudah menggantung di angkasa. "Malam ini kamu jadi pergi makan malam dengan keluarga Pak Darmawan?" Aku mengangguk. "Bagaimana jika mereka melamarmu? Padahal ada pria lain yang juga menunggu jawabanmu?" "Aku akan bilang terus terang nanti. Lagian aku nggak yakin kalau Hendriko menyukaiku meski kami berteman. Bu Salwa juga belum tentu mau dengan perempuan mandul sepertiku. Beliau hanya sudah terlanjur mengundangku untuk makan malam, jadi nggak mungkin akan membatalkan." Yani mengandeng lenganku untuk diajaknya duduk di bangku semen yang ada di parkiran. Dia tahu aku butuh teman bicara. "Kamu nggak mempertimbangkan pria bernama Andrean itu?" "Rasanya aku masih malas membuka diri. Mem

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN