Aku menoleh dan melihat Andrean yang berdiri tepat di sebelahku. "Saya menunggunya," jawabku sambil menunjuk Roy yang sedang membayar di kasir. "Dia pacarmu?" Aku menggeleng. "Dia adik saya. Oh ya, terima kasih sudah membayar belanjaan saya kemarin," ucapku sambil tersenyum. Pria itu mengangguk, menatapku lagi. "Kira-kira berapa lama luka Hendriko akan sembuh?" "Sekarang sudah jauh lebih baik. Tak lama lagi akan sembuh." Sejak kemarin dia selalu menanyakan tentang luka adiknya. Tampak ada yang dikhawatirkannya, tapi bukankah luka itu akhibat dari tembakannya? Pria tegap itu Kemudian memandang lift yang terbuka tidak jauh dari tempat kami berdiri. Dari sana muncul tiga orang yang berpakaian rapi. Dua orang memakai kemeja dan seorang lagi memakai jas. Dan yang memakai jas itu, ah Mas F