Part 41 Enggan Berpisah 1

949 Kata

Embun's POV Habis Salat Isya, Andrean membeli makanan untuk kami. Ah, aku harus memanggilnya 'Mas' sekarang. Dia membeli nasi rames di warung yang tidak jauh dari rumah. Sedangkan aku menyiapkan piring dan membuat dua gelas teh hangat. Rumah itu sangat bersih dan rapi. Semua perabotan dapur termasuk piring dan gelas terbuat dari porselen yang masih bagus dan terawat. Ini perabotan kuno, pasti usianya sudah berpuluh tahun. Barang bagus pasti awet. Tentunya sebelum ada aku, Andrean sendirian di rumah ini tiap pulang kerja. "Mas, ayo makan!" panggilku pada pria yang baru saja mengunci pintu depan. Kami duduk di kursi kayu jati berukir dengan meja makan berbentuk bulat yang terbuat dari marmer. Tepat di atas kami ada lampu gantung dengan desain klasik dan minimalis. Struktur batang lamp

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN