Keenan telah menjemput Milly tepat pada waktu yang istrinya itu minta. Pria itu masih menunggu sebab sang istri masih berada di dalam kelas. Berteman kan alunan musik yang ia putar, Keenan merebahkan kepala pada jok mobil. Hingga beberapa saat kemudian, sang istri yang telah ia tunggu tunggu itu datang menghampiri. "Maaf, Sayang. Tadi harus ngumpulin tugas dulu. Makanya sedikit lama," kata Milly dengan napas tersengal. Karena ia telah berlari saat menuju ke sini. Keenan tersenyum simpul. Mengusap puncak kepala istrinya dengan sangat lembut. "Tidak apa-apa, Babe. Seharusnya tadi kamu tidak perlu berlari. Atur napas kamu dengan baik, hm? Aku akan menyetir." Keenan mulai menginjak pedal gas. Melajukan mobilnya menuju sebuah rumah makan untuk menikmati makan siang bersama dengan istrinya y