Hari ini, semua bergegas untuk berangkat ke villa. Sesuai rencana Keenan untuk mengajak sang istri dan saudaranya pergi liburan, mereka berangkat pagi-pagi sekali.
“Bunda, kenapa nggak ikut? Kalau Bunda nggak ikut, nanti Karin sendirian dan bakal jadi obat nyamuk pengantin baru yang kasmaran terus itu,” rengek Karin kepada Elina. Tangannya menggoyang-goyang pelan lengan Elina yang sedari tadi menahan tawa.
“Kalian saja yang pergi liburan.” Elina menipiskan jarak dengan Karin, kemudian berbisik tepat di telinga anak gadisnya itu, “Kalau Bunda ikut, nanti Bunda yang bakalan jadi obat nyamuk.”
Karin kembali merengek, kedua alisnya saling bertaut. “Apaan sih, Bun? Ya enggak lah. Justru kita bisa jadi partner!” seru gadis itu lagi. Masih berusaha meyakinkan Elina untuk ikut bersama mereka.
