Aku boleh dibilang gadis nekat saat ini, karena aku berani masuk ke ruangan nya Pak Axel untuk mencari sebuah dokumen di mana aku bisa menemukan fotoku dan Ayahku. Mungkin saja dahulu Ayah pernah berada di ruangan ini atau setidaknya dokumen-dokumen Ayah berada di ruangan ini kalau seandainya ayah pernah kerja di kantor ini. Aku sendiri tidak tahu siapa nama Ayahku, siapa nama Ibuku atau orang-orang yang terkait dengan keluargaku, aku tidak tahu. Tapi setidaknya hatiku mengatakan bahwa di ruangan ini aku akan menemukan sesuatu. Meski aku hanya berpedoman pada persamaan kisah yang diceritakan oleh kedua manusia dewasa yang ada di kantor ini dan Ibu kapala panti asuhan, tapi setidaknya harapan itu masih ada jika aku mau berusaha. Tatapan ku terpaku pada sebuah lemari yang bertuliskan do