“Saya korban pemer kosaan,” ucap wanita muda berkacamata tebal yang tak lain Kamelia. “Saya tidak tahu caranya merawat bayi. Ini saja saya lahirkan di puskesmas tanpa pendampingan siapa pun.” “S—saya sebatang kara. Ayah saya meninggal tak lama setelah mengetahui alasan perut saya besar, ... justru karena saya hamil dan ... yang menghamili saya ... anak majikan kami.” Pengurus panti yang Kamelia datangi, menatapnya iba. Wanita berhijab hitam itu merasa sangat miris pada apa yang Kamelia alami. Kemudian, yang ia lakukan ialah melongok wajah bayi merah dalam dekapan Kamelia. Bayi itu dibedong menggunakan kain jarit dan terbilang asal-asalan. “Kalau boleh tahu, ... berapa usianya?” ucap pengurus panti yang kemudian mengambil alih bayi laki-laki di dekapan Kamelia. “Hari ini tiga hari. Kar