Sesampainya di rest area yang Daniel maksud, Daniel begitu bersemangat. Semangat Daniel melebihi semangat anak-anak yang untuk pertama kalinya menjalani perjalanan jauh mudik. “Ibu, ... ini sudah sampai?” tanya Swan yang Violita gandeng. Di depan mereka, Daniel menggandeng Al dan Chilla. “Belum Sayang, ... ini masih jauh. Si papa pengin makan ... pop mi sama bakso. Sayang mau juga, kan? Ayo pilih, Sayang mau apa?” lembut Violita yang jadi kerap senyum-senyum sendiri. Sebab sang suami yang bertubuh tegap dan biasanya sangat gagah termasuk ketika melangkah, kini layaknya bocah. Daniel tak segan berlarian mengimbangi Chilla dan Al. Al apalagi Chilla tak sabar untuk segera memilih jajanan yang dijual di sana. “Ayo Ma, Swan!” sergah Al dan tak biasanya ikut semangat juga. Violita berpikir