57. Canda dan Penghianatan

1817 Kata

Pagi ini pukul enam lebih dikit, anak TGB dari kelas Nathan sudah berkumpul di halaman sekolah. Mereka sangat antusias mau rekreasi ke puncak teletabis. Nathan membawa banyak makanan untuk bakar-bakaran nanti di puncak. Bendahara yang sangat laknat karena menyuruh Nathan lah yang belanja. Nathan memasukkan tasnya ke bagasi bus, begitu pun dengan yang lain. “Semuanya berbaris!” teriak Dave mengintruksi. “Dave, gue mau duduk di pojokan sama Azkia,” ucap Nathan. “Baris dulu! Lo gak ada wewenang untuk mengatur gue, karena gue lah ketua kelasnya yang punya hak dan wewenang mengatur kalian semua,” ujar Dave dengan songong. “Awas saja lo macem-macem, pulang tinggal nyawa!” ancam Nathan. Dave mendengus sebal. Cowok itu mulai mengabsen temannya satu persatu dan mempersilahkan temannya untuk

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN