16. Tampak berarti

1550 Kata

Sudah lebih dari tiga jam Bram mondar-mandir di ruang pemeriksaan. Laki-laki itu mengusap wajahnya gelisah tatkala belum ada tanda-tanda dokter akan keluar. Bram khawatir anaknya kenapa-napa, mengingat kepala anaknya yang mengucurkan darah. Tidak ada yang bisa Bram pikirkan lagi kecuali Azkia. Sejak tadi anak buahnya menelfon ingin melaporkan masalah kantor, tapi Bram tidak mau mengangkatnya karena saat ini fokusnya hanya pada Azkia.  Di saat-saat seperti ini, Bram sadar kalau uangnya tidak ada apa-apanya daripada keselamatan Azkia. Air mata tampak masih menggenang di pelupuk mata Branm, laki-laki itu tak kuasa menahan kesedihannya. Hingga suara pintu terbuka membuat Bram langsung menghampiri pria yang mengenakan jas putih.  "Bagaimana keadaan anak saya, Dokter?" tanya Bram panik.  "Ana

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN