Nathan membanting tubuhnya dengan kesal di kursi tunggu yang ada di depan kamar Azkia. Remaja itu sungguh kepanasan dengan adanya ketua kelas yang sok kegantengan, sok pintar dan sok ngatur-ngatur di kelas. Nathan ingin mengajak baku hantam Dave saat ini juga, tapi dia sadar betul kalau kemampuannya dalam hal bertarung tidak bisa dia unggulkan. "Dasar cowok sok perhatian!" maki Nathan dengan kesal. Nathan tidak tau kenapa dia bisa semarah ini, dan apa yang dikatakan temannya tadi, dia cintai Azkia? Nathan menggelengkan kepalanya cepat, tidak mungkin dia menyukai Azkia yang bodoh. Nathan hanya mempedulikan gadis itu sebagai seorang teman. Suara pintu terbuka dan langkah kaki yang pelan membuat Nathan mendongakkan kepalanya, dia melihat Dave yang kini juga menatapnya. "Lo cemburu?" tan