“Hai, bagaimana keadaanmu?” Shakira mengedipkan mata lebarnya pelan saat menatap pria yang saat ini menyapanya dengan senyum ramah. Ia masih bertanya-tanya sebenarnya siapa pria itu. “Saya masih ada urusan, kalau begitu saya tinggal dulu,” ujar sang dokter pada Shakira dan tersenyum kecil pada pria yang baru saja memasuki ruangan. Ia pikir mungkin pria itu adalah keluarga yang akan menjemput Shakira. “I—iya, dok. Saya akan segera pergi. Dan terima kasih,” sahut Shakira dan mendapat anggukan dari sang dokter. Dokter itu pun kembali ke mejanya dan terlihat seperti tengah menyiapkan sesuatu. “Maaf, anda siapa?” tanya Shakira dimana otaknya kini tengah mencoba mencari file yang mungkin dapat membantunya mengingat. Bisa jadi pria itu teman lama yang ia lupa, tapi rasanya tidak mungkin melih