Shakira menengadahkan tangan ke atas memastikan apakah rintik hujan benar turun atau hanya perasaannya saja karena melihat langit terlalu mendung. Setelah itu ia mulai melangkah saat apa yang dikhawatirkannya tidak terjadi. Ah, untuk apa mengkhawatirkan hujan? Toh ia sudah memegang payung di tangan. Langkahnya tampak ragu dan sedikit hati-hati berusaha menghindar dan memberi jarak dari Sky yang saat ini berjalan di depannya. Pandangannya lurus ke depan tertuju pada punggung tegap Sky yang memunggunginya. Seulas senyum tipis tersungging di bibirnya, senyum yang seolah tak ia sadari menghiasi wajahnya yang merona dengan semburat kemerahan.
Tap!
Seketika Shakira menghentikan langkah dan menggeleng. “Apa yang kau pikirkan Shaki? Sadar! Sadar!” batinnya menjerit. Payung yang sebelumnya dalam
