Mendengar perkataan Gean tadi, sontak Arvyn melepaskan pegangannya tadi kemudian berkata dengan lirih, “Apa yang kamu katakan tadi? Bram adalah penjahatnya?” lirihnya kemudian melirik ke arah Bram yang terdiam di tempatnya tanpa melakukan penyangkalan atau berkata apapun. “katakan jika yang dikatakan Gean tadi adalah sebuah kesalahan, Bram!” teriak Arvyn sehingga membuat Bram semakin kehilangan kata-kata. Dia benar-benar tidak tau harus mengatakan apa. Belum lagi, melihat tatapan Siena dan Elena yang saat ini terlihat begitu terkejut sekaligus kecewa padanya. “Gean! Aku terima kamu memperlakukanku seperti ini. Tapi ayahku, kamu tidak berhak memfitnahnya seperti itu?” Elena yang tidak terima ayahnya Gean katakan sebagai penjahat, tentu saja angkat suara. Boleh saja, Gean mengatakan keb