Di bawah cahaya bulan yang bersinar terang. Penelope duduk menikmati keindahan malam dari gazebo kediaman Elcander. Ia tak menyangka bahwa Sang Pencipta masih memberikannya kesempatan untuk hidup. Masih memberikannya waktu untuk bersama dengan pria yang ia cintai. Lamunan Penelope beralih. Ia memandang ke bawah, tepatnya ke perutnya. Tempat di mana pernah ada kehidupan, tetapi tidak mampu ia jaga. Meski janin itu belum lama berada di perutnya, Penelope merasakan pahitnya kehilangan. Ia mencintai janin di perutnya, ia berharap bahwa janin itu akan bertahan dan bisa ia lahirkan. Namun, mungkin ini karma baginya. Ia membunuh Alena yang tidak tahu apapun tentang dendam antara dirinya dan Elyse hingga janin yang ia kandung diambil kembali oleh Sang Pencipta. Penelope menarik nafas dalam. Sete