Selesai sarapan, Citra membereskan meja makan sementara Raka mengajak Ans bermain. Rasanya selalu menyenangkan bagi Citra bisa melihat kedua laki-laki kesayangannya bermain bersama seperti itu. Jika boleh memilih, maka Citra akan lebih memilih Raka memiliki banyak waktu untuk anaknya meski dengan demikian dia harus rela suaminya itu melepas beberapa peluang bisnis yang mungkin menjanjikan.
“Papa, udah mau jam tujuh lho,” Citra mengingatkan. “Ayo Ans mandi dulu sama Mama biar wangi. Mau ikut ke kantor Papa kan?” kali ini anak itu tak menolak uluran tangan Citra.
Raka mengikuti keduanya naik ke atas. Dia memperhatikan bagaimana istrinya begitu telaten memandikan dan menggantikan baju anak mereka.
“Lho kok Papa belom mandi,” tegur Citra menyadari Raka masih berdiri di dekat pintu kamar An
