Citra kembali duduk di meja makan setelah selesai membereskan bekas makan keluarganya bersama ibunya. Anak-anaknya sedang dibawa kakeknya dengan Raka ke taman. Mereka sampai di Jogja semalam, dan menginap di rumah eyang Citra yang kini ditempati kedua orang tuanya. “Ada apa?” ibunya duduk di hadapannya. Dari wajah Citra, ia tahu ada masalah yang disimpan anak perempuannya itu. Citra menghela napas. Entah ayahnya sengaja atau tidak, mengajak Raka dan anak-anak mereka pergi hingga tinggal Citra dan Mamanya saja di rumah. “Menurut Mama, apa yang harus Citra lakukan jika tiba-tiba ada seorang anak yang datang mengaku anaknya Bang Raka?” Hayu terdiam sesaat mencoba mencerna fakta yang ada. Melihat wajah putrinya, ia tahu Citra tidak sedang berandai-andai. “Siapa? Ada yang begitu?” Citra m