“Kok kita ke sini?” Citra menegakkan punggungnya begitu Raka menghentikan laju kendaraannya. “Laper,” jawab Raka datar sambil melepas jasnya. Ia melemparkannya ke kursi belakang lalu menggulung kemejanya hingga ke siku. “Kalau orang-orang lihat?” “Biarin aja. Mereka punya mata sendiri,” Raka membuka dashboard mencari kacamata hitam dan topi. “Bang, saya gak mau,” Citra meraih pergelangan tangan Raka saat laki-laki itu hendak membuka pintu mobilnya. “Gak ada yang bakal nuduh kamu macem-macem. Jadi berhenti menghindar seperti kemaren-kemaren,” ucap Raka ketus sambil menghempaskan kembali punggungnya di kursi. “Maaf,” Citra menarik kikuk tangannya. “Saya tahu kita cuma teman kerja, tapi saya gak mau jadi bahan omongan orang, dikira saya kegatelan ngajak jalan pacar orang.” “Aku yang s