Mika terlihat lebih ceria beberapa hari ini sepulang dari rumah sakit. Dia bangun lebih pagi dari biasanya. Melakukan semuanya sendiri tanpa banyak diingatkan dan dibantu Citra. Beberapa kali ia kerap meminta ikut ayahnya ke kantor dan Raka mengabulkannya.
Hari itu, mereka berempat sedang bermain ular tangga di ruang tengah, sementara Citra membuat camilan di dapur.
“Papa, apa Senin besok Mika sudah boleh ke sekolah?”
“Boleh.”
“Om-om itu udah gak kerja lagi ya, Pa? Orang jahatnya sudah tertangkap?” tanya Banyu.
“Hmmm.”
Citra yang mendengarkan obrolan itu dari dapur memasang pendengarannya tajam-tajam. Sejak Mika keluar dari rumah sakit, memang tinggal satu orang yang Citra lihat masih berada di rumahnya yang bertindak sebagai sopir, dan dua orang security yang bergantian jaga. Tak ad
