“Papa, Mika rindu Papa,” Mika melingkarkan kedua tangannya di leher ayahnya. “I miss you too,” Raka memeluk tubuh mungil itu. Mengelus lembut punggungnya. “Sayang, makan dulu ya,” Raka melepas pelukan Mika. “Papa yang suapin, okay?” “Papa gak akan pergi lagi?” “Pekerjaan Papa sudah selesai,” Raka meraih makanan Mika dan mulai menyuapinya. “Papa gak kerja lagi?” “Ya kerja. Tapi pulang sore lagi, gak sampai malam.” “Hari ini Papa temani Mika saja ya. Gak usah kerja dulu.” “Iya. Tapi janji makannya dihabiskan terus obatnya diminum biar cepet sembuh dan pulang ke rumah.” “Iya. Mika mau sembuh. Ini juga udah gak panas lagi badannya.” “Pintar. Ayo dikit lagi.” Setelah menyuapi Mika hingga habis, Raka mengambil obat yang ada di meja dan meminumkannya setelah membaca tulisan yang ada di