Bab 73: Protes Ans

1399 Kata

Raka tak pernah menyangka, anaknya yang masih Taman Kanak-Kanak itu sudah mulai pintar berargumen. Dia akan mengomentari segala sesuatu yang tidak semestinya. Termasuk jam kerja ayahnya yang akhir-akhir ini kerap melampaui waktu seharusnya. “Ma, kenapa Papa pulang malam terus?” Raka menghentikan langkahnya di depan pintu kamar anaknya yang sedikit terbuka. “Papa lagi lembur beresin laporan.” “Minggu kemarin ke Surabaya, sekarang pulang malam terus, minggu depan pergi lagi?” suara itu terdengar kesal. “Ans kesal Papa lembur?” suara lembut Citra terdengar. “Apa semua Papa yang bekerja seperti Papa Ans? Pulang malam terus?” Ada jeda beberapa saat. Mungkin Citra sedang berpikir kalimat yang tepat untuk menjawab pertanyaan anak sulungnya yang bernada protes. “Tidak semua, Ans, tapi…” “K

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN