Jack langsung tersenyum lebar. “Pasti. Kau ingat tidak waktu terakhir kau kuajak ke rumah mereka?” “Ya? Sepertinya dua tahun lalu. Kenapa? “Ibuku terutama yang terus menanyakan dirimu padaku.” Aku tertegun karena hal itu. “Oh, memang apa yang ibumu tanyakan?” “Dia bertanya kenapa aku tidak mengajakmu lagi, juga ibuku bilang dia sangat menyukaimu. Bahkan menyarankanku untuk mengencanimu.” Aku tergelak. “Masa?” “Betul, aku tidak bohong. Bagaimana kalau minggu depan kita mengunjungi mereka? Ibuku pasti akan sangat senang kalau tahu bahwa kaulah calon menantunya.” “Aku… begini saja. Karena aku harus membereskan dengan James, bagaimana kalau sesudah semuanya beres dulu, baru kita bertemu dengan orang tuamu?” tanyaku mencoba menawar dan mengulur waktu. “Baiklah, begitu juga boleh. Kenapa