Ayana berjalan di sebuah lorong yang gelap, di ujung lorong ia melihat seberkas cahaya. Ia mempercepat langkahnya bahkan setengah berlari menuju cahaya itu, cahaya itu berasal dari sebuah tanah lapang yang luas tanpa batas, hamparan rumput hijau yang luas berada dihadapan Ayana. Ia memutar tubuhnya melihat ke sekelilingnya, ia tak lihat apapun selain rumput hijau. "Kamu sudah datang nduk....." Sebuah suara dibelakang Ayana membuat ia berbalik ingin tahu siapa yang berbicara. Ayana melihat seorang kakek berbaju putih, dengan jenggot putih sedikit lebat berdiri menatapnya dengan lembut. "Kakek siapa?" "Nama kakek Al Qadir Sastra Raharja" "Sastra Raharja??" Gumam Ayana, seperti nama belakang papanya "Apa saya mengenal kakek?" "Kamu tidak mengenal kakek cu, tapi kakek mengena