Ayana merasakan seseorang memegang pipinya, tangannya hangat. Ayana membuka matanya dan melihat Gian duduk di tepi ranjangnya. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali, ia duduk dari posisinya yang berbaring. Ayana yakin ini adalah mimpi, seperti yang biasanya ia alami. "Ini adalah mimpi..." Gumamnya mengusap matanya beberapa kali. Tapi Gian tak menghilang tapi malah tersenyum lembut padanya. "Ini hanya mimpi.....ini hanya mimpi....ini hanya mimpi....." Ucap Ayana berkali kali dengan memejamkan berharap bayangan Gian menghilang. "Its me Na, its not a dream...." Ucap Gian menegaskan "Kamu tidak nyata....ini hanya mimpi..." Ayana terus merapalkan kalimat sakti agar bayangan Gian hilang. "Sayang...its me.....its the real me" ucap Gian masih ingin meyakinkan. "Ini hanya mimpi....ini h