"kamu kenapa sayang....." Tanya Gian khawatir melihat Ayana yang menangis sedih Dalam pelukannya. Ia tidak pernah melihat Ayana sesedih ini sebelumnya, Gian membiarkan Ayana melepaskan kesedihannya dengan menangis. Mungkin itu bisa membuatnya lega, ia mengusap punggung Ayana untuk menenangkannya. Setelah Ayana tenang dan menghentikan tangisannya Gian mengurai pelukannya dan membawa Ayana duduk. Di genggamnya jemari kekasihnya itu, ditatapnya dalam mata Ayana yang sudah sembab. Dihapusnya air Mata yang masih menggenang di pipi Ayana. "Kamu kenapa....?" "Mama sama papa......" "Mama sama papa kenapa sayang?" Dengan masih sedikit terisak Ayana menjelaskan apa yang terjadi pada kedua orangtuanya sesuai dengan penjelasan Arina padanya, Gian mendengarkan penjelasan Ayana dengan se