Setelah pembicaraan yang cukup serius dan membuat sedikit percikan api di antara keduanya. Mereka berdua kembali berbaring di atas ranjang yang empuk. Mahendra, memeluk tubuh istrinya dengan penuh kelembutan, memberikan rasa aman dan nyaman yang dibutuhkan oleh wanita hamil itu. Ketegangan yang sempat terjadi di antara mereka, cukup membuat pria itu merasa sedikit bersalah, karena justru menimbulkan rasa kesal yang mendera hati Intan. Intan sendiri memejamkan matanya sambil merasakan setiap kenyamanan yang diberikan oleh suaminya. Pelukan hangat dan lembut, membuat hatinya sedikit merasa lebih tenang dan emosi yang sempat membara di dalam hatinya, sirna begitu saja. “Mas, maaf jika tadi sikapku begitu sangat keras padamu. Terima kasih karena sudah begitu sangat mengerti sekali akan pera