Rika duduk termenung di dalam kamarnya, tepatnya di bibir ranjang yang dalam beberapa waktu ini menemaninya selama mengurung diri di dalam kamar. Matanya masih terlihat sama, sembab. Pandangannya lurus ke depan, menatap kosong ke arah jendela yang tidak ada pemandangan bagus apapun. Cahaya mentari pagi yang seharusnya bisa membawa sebuah kehangatan yang luar biasa, ini malah terasa semakin menyakitkan baginya. Setiap kali tarikan nafas terjadi, maka rasanya semakin terasa sangat berat sekali. Dadanya sesak, seakan ada beban yang menekan dan menghantam dadanya begitu keras. Bayangannya kembali meneliti setiap kejadian yang terjadi padanya belakangan ini. Rasanya, ia sendiri merasa tidak sanggup untuk melaluinya. Sudah berbulan-bulan, sejak kejadian dimana ia mengalami kecelakaan yang trag