Saat itu, Rika sedang menyiapkan makan malam, Bima pulang dengan wajah muram dan langsung masuk ke dalam rumah dengan kasar. “Bima, aku sudah menyiapkan makan malam untukmu. Dan semuanya sudah hampir siap, ayo kita duduk dan makan bersama terlebih dahulu,” bujuk Rika agar suaminya itu mau kembali mengulang momen-momen indah mereka. “Aku tidak mau!” “Tapi, aku sudah menyiapkan makanan kesukaanmu, Bima.” “Aku sudah katakan, bukan? Aku tidak mau, Rika! Kenapa kamu terus saja memaksaku sih? Hah?” “Aku saat ini tidak butuh makan, karena hidupku sudah sangat hancur sekali!” “Lalu kamu butuh apa?” “Kamu masih bertanya apa yang aku butuhkan?” tanya Bima tersenyum sinis. “Yang aku butuhkan saat ini adalah hidup yang normal! Hidup yang sudah kalian hancurkan hingga berkeping-keping!” Rika t