Bima merasa sangat terkejut dengan kedatangan Rika yang tiba-tiba sudah ada di hadapannya itu. Pria itu langsung melengos dan membuang muka, karena tak ingin terlihat sedang memikirkan orang lain di hadapan wanita itu, walaupun sebenarnya percuma karena istrinya itu pasti sudah tau kalau dia memikirkan sedang memikirkan apa. “Kenapa terkejut? Apa yang sedang kau pikirkan, Mas? Intan lagi?” tudingnya dengan raut wajah kesal, menatap Bima sambil menggelengkan kepalanya. “Intan … Intan akan segera menikah dengan Mahendra, Rika,” desahnya frustasi, mengusap wajahnya kasar. “Memangnya kenapa? Bukannya itu adalah berita baik? Itu artinya, Intan sudah bisa move on dari masa lalunya dan mulai menerima orang baru di dalam hidupnya,” jawab Rika enteng. “Tidak! Intan tidak boleh menikah dengan si