“My… kamu… kamu…” Daniel menangkap tangan Mya agar berhenti memukulinya. Tangan kanannya dia letakkan di belakang tengkuk Mya, tangan kirinya berada di pinggang ramping tubuh langsing menggoda Mya. *** “My, kamu nih bangun tidur banget langsung ke sini ya? Gak mandi dulu gitu? Gosok gigi dulu kek. Itu mulutmu masih bau naga. Mandi noh biar harum.” Mendadak Daniel tersadar posisinya yang begitu intim dengan Mya. Dia harus mengakali rasa malunya, beruntung ada alasan karena Mya belum mandi. “Apaan sih Dan? Udah tahu juga kalau aku belum mandi, kamu yang deket-deket.” Wajah merona Mya karena sempat terhanyut jadi berubah masam. “Makanya buru mandi. Kita ngobrol sambil sarapan.” Daniel mendorong tubuh Mya menjauh darinya. “Kamu bikin sarapan? Bener? Bikin apa? Bisa dimakan kan?” Mya ya