32. Jangan Sentuh Aku

1337 Kata

Daniel mengusap wajahnya kasar, beberapa kali dia melakukan itu. Kembali matanya melirik ke arah jam tangan mahalnya, coba menghitung waktu, sudah berapa lama sosok perempuan cantik di brankar di depannya itu masih saja memejamkan matanya, belum jua sadarkan diri.  Sore hari kemarin, beberapa jam setelah pertengkaran hebat mereka, dia meminta bibik untuk membawakan makan malam untuk Mya, yang sengaja dia kunci dari luar untuk bisa mendinginkan kepala dan hati. Tapi mendadak dia mendengar jeritan kaget dari si bibik, membuatnya secepat kilat menuju ke kamar utama.  "Ada apa bik? Kenapa teriak?" Tanya Daniel bingung melihat mimik wajah ketakutan bibik, seperti baru saja melihat hantu di siang bolong. "I... itu, ada darah di lantai dan di kasur. Pas saya masuk kamar karena susah membuka pi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN