Keributan karena tempat makan yang terjatuh, membuat Daniel tergagap. Nyawanya belum semua terkumpul di raga, tapi tadi dia sempat melihat seperti ada sosok Mya.
"Mya?? My… sayang kamu kenapa?” Daniel berusaha mengejar Mya tapi dia lupa pada infusnya.
“Hei siapa kamu? Kamu kenapa ada di sini?” Daniel baru tersadar saat melihat ada seorang perempuan cantik yang duduk di sisi kasur tempatnya dirawat.
“Bukan siapa-siapa kok. Saya permisi dulu ya pak. Terima kasih atas kecupan manisnya.” Kedipan si perempuan itu bahkan tidak diindahkan oleh Daniel yang kebingungan menyeret tiang besi penyangga infus.
***
Mya berjalan terburu-buru, tanpa arah. Dia hanya tidak percaya dengan apa yang baru saja dilihatnya. Ada seorang gadis dengan posisi membelakangi pintu masuk, sedang mencium bibir Danie
