34. Meledak

1150 Kata

“Mya, masuk yuk nak. Sebentar lagi magrib, tidak baik melamun di luar rumah jam pas magrib. Masuk yuk.” Suara lembut sang mama membuyarkan lamunan Mya akan Daniel. Mya menoleh ke arah mamanya yang tampak semakin membaik setelah tinggal di kampung halaman. Ya, usai bercerai dari Hardjanto, mamanya memutuskan untuk menetap di kampung halamannya. Suasana yang tenang membuatnya semakin bugar walau tetap harus cuci darah demi menyambung hidupnya. Pun Mya. Dia minta cuti tahunan pada Arfi, yang untungnya bisa paham dan memberikan cuti tahunan pada Mya untuk meredakan emosinya. Sudah dua bulan dia ada di kampung halaman mamanya. Selama dua bulan ini, Daniel setiap minggu datang menjenguknya. Di kedatangannya yang terakhir lalu, Daniel terlihat berbeda. Tampak sungguh lelah. Ke kota kelahiran

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN