“Maaf… apakah aku mengganggu?” Sebuah suara menyadarkan Arfi dan Mya bahwa saat ini mereka ada di tempat umum. *** “Iya, lu ganggu banget tahu gak sih Dan! Lagian kan masih banyak bangku kosong kenapa juga gangguin kami? Tuh lihat deh…” Mya mengedarkan pandangan ke sekeliling coffee shop itu. Daniel mengikuti dan memang masih banyak tempat duduk kosong tapi dia kan inginnya mengganggu dua orang ini. “Uhuuuk… uhuk… itu tangan kenapa posisinya seperti itu? Tolong dikondisikan ya, ini di tempat umum.” Daniel berusaha melepaskan tautan tangan Arfi dari Mya. Arfi tersenyum simpul, sedangkan Mya mendelik kesal pada Daniel. Memangnya dia siapa coba? “Berarti kalau di tempat sepi boleh ya Dan?” Tantang Arfi jenaka. “Apalagi di tempat sepi. Ingat di tempat sepi, kalau cuma berdua, yang k