14 | Kecaman

1146 Kata

"LO berdua nggak mau makan siang apa gimana sampai ngobrol mulu dari tadi nggak kelar-kelar?" sindiran tajam itu membuat Ralf dan Risa sontak saja menoleh. Alva sedang berdiri dengan tangan bersedekap. Tatapannya terlihat layaknya sedang berkilat-kilat dengan sorot mata tajam, menghunjam tepat ke arah Risa yang hanya bisa terdiam dengan wajah menunduk dalam-dalam. Ralf melirik arloji di tangan kirinya dengan ekspresi terkejut. "Gila, gue kira masih lama!" Ralf berdiri dan berjalan ke arah Alva. "Thanks, gue mau makan siang dulu." Alva hanya melirik dengan tatapan yang sulit diartikan. Namun, dia hanya diam dan mulai melangkah mendekati Risa. "Lo nggak mau makan siang?" "Waktunya udah nggak keburu, kan?" tanya Risa kemudian. Dia hendak menyalakan kembali komputernya saat Alva memegangi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN